Jantung Buatan

Jantung Buatan

Dalam beberapa kasus, penyakit jantung mungkin begitu parah bahwa pasien mungkin tidak bias bertahan menunggu donor jantung ada. Ilmuwan medis telah mengembangkan perangkat elektronik seperti defibrillator, alat pacu jantung, dan model jantung buatan yang dapat membuat pasien hidup sampai jantung yang mereka inginkan tersedia.
Beberapa alat pacu jantung dapat terlihat dari luar tubuh, seperti yang ditunjukkan di sini.

Salah satu perangkat jantung buatan yang paling terkenal adalah "Jarvik-7", pembuatnya adalah Robert K. Jarvik, seorang dokter Amerika. Jantung buatan in dirancang berfungsi seperti jantung manusia, Jarvik-7 memiliki dua pompa (seperti ventrikel), masing-masing dengan mekanisme berbentuk disk yang mendorong darah dari katup inlet ke katup outlet.

Kerja dari jantung buatan sepenuhnya mirip dengan aksi jantung alami. Namun ada satu perbedaan besar: jantung alami hidup dengan otot, sedangkan jantung buatan adalah plastik, aluminium, dan polyester Dacron. Akibatnya, jantung buatan memerlukan sumber eksternal. Sebuah sistem daya eksternal memberikan energi dan mengatur pompa melalui sistem selang udara yang ditekan masuk kejantung melalui dada. Karena sistem yang rumit dan terbuka kemungkinan untuk terkena infeksi, namun penggunaan sebuah jantung buatan dimaksudkan hanya bersifat sementara.

The-Jarvik 7 pertama kali digunakan pada awal 1980-an. Namun, sebelumnya jantung buatan pernah dikenalkan di pertengahan tahun 1950-an. Pada tahun 1957, tim ilmuwan, dipimpin oleh Willem Kolff, seorang dokter kelahiran Belanda, menguji sebuah model jantung yang diujikan pada hewan untuk mengidentifikasi masalah. Pada tahun 1969, tim yang dipimpin oleh Denton Cooley dari Texas Heart Institute berhasil diujicobakan ke pasien manusia dan hidup selama berjam-jam lebih dari enam puluh jam, dengan model yang mereka buat. Di tahun-tahun berikutnya, gagasan tentang implantasi, bukan hanya sementara, namun untuk permanen sehingga ujicoba terus dilakukan.

Pada tahun 1982, tim yang dipimpin oleh William DeVries dari University of Utah menanamkan-Jarvik 7 pada tubuh pasien bernama Barney Clark. Untuk berbagai alasan medis, operasi transplantasi bukan pilihan bagi Clark. Oleh karena itu, ia adalah kandidat utama untuk jantung buatan permanen. Dia selamat dengan-Jarvik 7 untuk 112 hari.

Sejak itu, pengembangan jantung buatan terus ditingkatkan. Salah satu kemungkinan adalah jantung listrik yang diaktifkan oleh baterai sehingga dpt dipakai kapan saja yang tidak memerlukan istirahat . Mungkin, suatu hari, jantung buatan akan menjadi pilihan realistis secara permanen untuk bertahan hidup.

No comments:

Post a Comment